IKLAN DALAM ETIKA DAN
ESTETIKA
ABSTRAK
Hampir
setiap hari kita dibanjiri oleh iklan yang disajikan media-media massa, baik
cetak maupun elektronik. Akibatnya seakan-akan upaya pemenuhan kebutuhan hidup
sehari-hari untuk sebagian besarnya dikondisikan oleh iklan. Memang, inilah
sebenarnya peran yang diemban oleh iklan, yakni sebagai kekuatan ekonomi dan
sosial yang menginformasikan konsumen perihal produk-produk barang dan jasa
yang bisa dijadikan sebagai pemuas kebutuhan. Dalam peran seperti inilah, di
mana pun juga, kita bisa dengan mudah menemukan iklan-iklan mulai dari yang
paling sekuler sampai kepada informasi mengenai aktivitas-aktivitas keagamaan,
perjalanan ziarah, dan sebagainya.
PENDAHULUAN
Hampir
setiap hari kita dibanjiri oleh iklan yang disajikan media-media massa, baik
cetak maupun elektronik. Akibatnya seakan-akan upaya pemenuhan kebutuhan hidup
sehari-hari untuk sebagian besarnya dikondisikan oleh iklan. Memang, inilah
sebenarnya peran yang diemban oleh iklan, yakni sebagai kekuatan ekonomi dan
sosial yang menginformasikan konsumen perihal produk-produk barang dan jasa
yang bisa dijadikan sebagai pemuas kebutuhan. Dalam peran seperti inilah, di
mana pun juga, kita bisa dengan mudah menemukan iklan-iklan mulai dari yang
paling sekuler sampai kepada informasi mengenai aktivitas-aktivitas keagamaan,
perjalanan ziarah, dan sebagainya.
LANDASAN TEORI
Persaingan
dalam dunia bisnis kian ketat, berbagai perusahaan berlomba-lomba berkreasi
se-kreatif mungkin untuk membuat program marketingnya termasuk pengolahan ide
iklan. Lihat saja di televisi, berbagai iklan diputar di sela-sela tayangan
program televisi tersebut. Bila iklan tidak dibuat semenarik mungkin, maka
orang akan lebih memilih untuk mengganti channel televisi daripada melihat
iklannya. Sama juga dengan iklan di media pajang seperti billboard. Laju
kendaraan dan padatnya lalu lintas membuat orang sulit untuk fokus pada suatu
iklan tertentu. Berdasar dari insight itulah, berbagai pembuat iklan selalu
berusaha membuat iklan yang unik, berbeda dan menarik.
Pengertian Etika
Menurut
para ahli, etika adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan
antara sesamanya serta menegaskan yang baik dan yang buruk. Berikut akan
dipaparkan mengenai pengertian etika berdasarkan pendapat para ahli :
Drs.
O.P. Simorangkir, etika atau etik dapat diartikan sebagai pandangan manusia
dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai baik.
Drs.
Sidi Gajabla dalam sistematika filsafat mengartikan etika sebagai teori tentang
tingkah laku, perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk sejauh yang
dapat ditentukan oleh akal.
Drs.
H. Burhanudin Salam berpendapat bahwa etika merupakan cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma yang menentukan perilaku manusia dalam
hidupnya.
Kamus
Besar Bahasa Indonesia ( 1995 ), etika adalah nilai mengenai benar dan salah
yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Maryani
dan Ludigdo, etika merupakan seperangkat aturan, norma atau pedoman yang
mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan
yang dianut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi.
Ahmad
Amin mengungkapkan bahwa etika memiki arti ilmu pengetahuan yang menjelaskan
arti baik atau buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia,
menyatakan tujuan yang harus dicapai oleh manusia dalam perbuatan dan
menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat oleh manusia.
Soegarda
Poerbakawatja mengartikan etika sebagai filsafat nilai, pengetahuan tentang
nilai – nilai, ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup
manusia terutama mengenai gerak – gerik pikiran dan rasa yang merupakan
pertimbangandan perasaan sampai mengenai tujuan dari bentuk perbuatan.
Martin
( 1993), etika didefinisikan sebagai The discipline which can act as the
performance index or reference for our control system.
Iklan
Pengertian
Iklan
Iklan
adalah berita atau pesan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik
pada barang dan jasa yang ditawarkan
Tujuan
Iklan
Tujuan
iklan adalah suatu strategi pemasaran
untuk mendekatkan barang yang hendak dijual kepada konsumen. Citra negative
iklan terhadap bisnis seakan bisnis adalah kegiatan tipu-menipu yang
menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan tanpa memperhatikan berbagai
norma dan nilai moral. Contohnya adalah XL yang meluncurkan paket priority 150
atau 300.
Fungsi
iklan
Iklan
sebagai pemberi informasi tentang produk yang ditawarkan dipasar
Iklan
sebagai pempentuk pendapat umum tentang sebuah produk
Pengertian Estetika
Kata
estetika berasal dari kata Yunani aesthesis yang berarti perasaan, selera
perasaan
atau taste.
Dalam
prosesnyan Munro mengatakan bahwa estetika adalah cara merespon terhadap
stimuli, terutama lewat persepsi indera, tetapi juga dikaitkan dengan proses
kejiwaan,
seperti asosiasi, pemahaman, imajinasi, dan emosi. Ilmu estetika adalah
suatu
ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan,
mempelajari
semua aspek dari apa yang kita sebut keindahan.
Estetika
adalah hal yang mempelajari kualitas keindahan dari obyek, maupun daya impuls
dan pengalaman estetik pencipta dan pengamatannya.
Pengertian
Konsumen
Konsumen
adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan
Hak Konsumen
Hak
konsumen merupakan orang yang mempergunakan barang atau jasa yang tersedia
dalam masyarakat . baik digunakan sendiri , keluarga ataupun orang
lain.keberadaan konsumen sangat penting untuk suatu keberhasilan dalam usaha,
baik dalam perusahaan ataupun se3perti warung-warung atau busaha lainnya.dari
tangan konsumenlah kita mendapatkan pundi-pundi uang buah usaha kita atas
barang atau jasa yang kita jual atau usahakan.
Hak-hak
konsumen ini dilindungi undang-undang : UU no 8 thn 1999 tentang Perlindungan
Konsumen diantaranya :
Berikut
adalah beberapa hak yang Anda dapat sebagai konsumen:
Hak
memilih barang atau yang akan dikonsumsi
Hak
mendapat kompensasi dan ganti rugi
Hak dilayani, diperlakukan dengan baik tanpa
diskriminasi
Hak
mendapat advokasi dan perlindungan serta upaya penyelesaian sengketa
Hak
didengar pendapat dan keluhannya
Hak
atas keamanan, kenyamanan, keselamatan dlm mengkonsumsi
Hak
mendapat informasi yg benar, jelas, dan jujur atas apa yang akan dikonsumsi
Hak
mendapat barang/jasa sesuai nilai tukar dengan kondisi dan jaminan yg
dijanjikan
METODOLOGI PENELITIAN
Pada
penulisan ini penuli mencari informasi yang ada dari sumber-sumber di internet
sebanyak-banyaknya mengenai iklan dalam etika dan estetika agar rumusan dan
tujuan penulisan ini dapat terjawab. Data penulisan ini mengunakan data
sekunder. Dimana pengertian Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau
dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai
tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro
Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain
PEMBAHASAN
Dalam
hal ini akan membahas salah satu topic lain lagi dari etika bisnis yang banyak
mendapat perhatian sampai sekarang,yaitu mengenai iklan.sudah umum diketahui
bahhwa abad kita ini adalah abad informasi.dalam abad informasi ini,iklan
memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu
produk kepada masyarakat.dengan demikikan,suka atau tidak suka,iklan mempunyai
pengaruh ynag sangat besar terhaap kehidupan manusia baik secara positif maupun
negative.
Citra
ini semakin mengental dalam sistem pasar bebas yang mengenal kompetisi yang
ketat diantara banyak perusahaan dalam
menjual barang dagangan sejenis.
Lebih
dari itu,dalam masyarakat moern iklan berperan besar dalam menciptakan budaya
masyarakat modern.kebudayaan masyarakat modern kebudayaaan masyarakat modern
adalah kebudayaan massa,kebudayaan serba instan,kebudayaaan serba tiruan,an
akhirnya kebudayaan serba polesan kalau bukan palsu penuh tipuan sebagaimana
iklan yang penuh dengan tipuan mata dan kata-kata.iklan itu sendiri pada
hakikatnya merupakan salah satu strategi pemasaran yang bermaksud untuk
mendekatkan barang yang hendak dijual kepada konsumen dengan produsen.sasaran
akhir seuruh kegiatan bisnis adalah agar barang yang telah dihasilkan bisa dijual
kepada konsumen.
Untuk
malihat personal iklan dari segi etika bisnis,kami ingin menyoroti empat hal
penting,yaitu fungsi iklan,beberapa personal etis sehubungan dengan iklan,arti
etis dari iklan yang menipu,dan kebebasan konsumen.
1.Fungsi
Iklan
Yaitu
sebagai pemberi informasi dan iklan sebagai pembentuk pendapat umum.
a.iklan
sebagai pemberi informasi
iklan
merupakan media untuk menyampaikan informasi yang sebenarnya kepada masyarakat
tentang produk lain yang akan atau sedang ditawarkan dalam pasarYang ditekankan
disini adalah bahwa iklan berfungsi untuk membeberkan dan menggambarkan seluruh
kenyataan yang serinci mungkin tentang suatu produk.sasaran iklan adalah agar
konsumen dapat mengetahui dengan baik produk itu sehingga akhirnya untuk membeli
produk itu.
Sehubungan
dengan iklan sebagai pemberi informasi yang benar kepada konsumen,ada tiga
pihak yang terlibat dan bertanggung jawab secara moral atas informasi yang
disampaikan sebuah iklan.
*Pertama,
Produsen yang memiiki produk tersebut .
*Kedua,biro
iklan yang mengemas iklan dalam segala dimensinya:etis,estetik,informatif,dan
sebagainya.
*Ketiga,bintang
iklan.dalam hal ini,tanggung jawab moral atas informasi yang benar tentang
sebuah produk pertama-tama dipikul pihak oleh pihak produsen.
b.Iklan
Sebagai Pembentuk Pendapat Umum
Berbeda
dengan fungsi iklan sebagai pemberi informasi,dalam wujudnya yang lain iklan
dilihat sebagai satu cara untuk mempengaruhi pendapat umum masyarakat tentang
sebuah produk.
Dengan
kata lain,fungsi iklan adalah untuk menarik massa konsumen untuk membeli produk
tersebut.Secara etis,iklan manipulasi jelas dilarang karena iklan semacam itu
benar-benar memanipulasi manusia,dan segala aspek kehidupan,sebagai alat demi
tujuan tertentu di luar diri manusia
Suatu
persuasi dianggap rasional sejauh daya persuaisnya terletak pada isi argumennya
dan bukan paa cara penyajian atau penyampaian argumen itu.dengan kata
lain,persuasinya didasarkan pada fakta yang bisa dipertanggung jawabkan.Berbeda
dengan persuaisi Rasional,persuasi non-Rasional umumnya hanya memanfaatkan
aspek(kelemahan) psikologis manusia untuk membuat konsumen bisa
terpukau,tertarik,dan terdorong untuk membeli produk yang diingikan itu.
2.Beberapa
Persoalan Etis
Ada
beberapa persoalan etis yang ditimbulkan oleh iklan,khususnya iklan yang
manipulatif dan persuasif non-Rasional.
#
Pertama iklan merongrong otonomi dan kebebasan manusia.Iklan membuat manusia
tidak lagi dihargai kebebasannya dalam menentukan pilihannya untuk memberi
produk tertentu.
#
Kedua,dalam kaitan dengan itu iklan manipulatif dan persuasive non –rasional menciptakan kebutuhan manusia
dengan dengan akibat manusia modern menjadi konsumtif.
#
Ketiga,yang juga menjadi persoalan etis yang serius adalah adalah bahwa iklan
memanipulatif dan persuasive non-rasional malah membentuk dan menentukan
identitas atau citra diri manusia modern.
#
Keempat,bagi masyarakat dengan tingkat perbedaan ekonomi dan sosial yang sangat
tinggi,iklan merongrong rasa keadilan sosial masyaraakat iklan yang menampilkan
yang serba mewah sangat ironis dengan kenyataan sosial dimana banyak anggota
masyarakat masih berjuang untuk sekedar hidup.
. Iklan yang mewah tampil seakan tanpa
punya rasa solidaritas dengan sesamanya yang tinggi
Ada
baiknya kami paparkan beberapa prinsip yang kiranya perlu diperhatikan dalam
iklan.
a.Iklan
tidak boleh menympaikan informasi yang palsu dengan maksud memperdaya konsumen.
b.Iklan
wajib menyampaikan tentang produk tertentu,khususnya menyagkut keamanan dan
keselamatan manusia.
c.Iklan
tidak boleh mengarah pada pemaksaan,khusunya secara kasar dan terang-terangan
4.Iklan
tidak boleh mengarah pada tindakan yang bertentangan dengan moralitas.
3.makna
Etis menipu dalam iklan
Prinsip
etika bisnis yang paling relevan disini adalah prinsip kejujuran,mengatakan hal
yang benar dan tidak menipu.menurut kamus besar Bahasa Indonesia,kata tipu
mengandung pengertian perbuatan ataau perkataan yang tidak jujur
(Bohong,palsu,dan sebagainya) dengan meksud untuk menyesatkan,mengakali atau
mencari untung.dengan kata lain menipu daalah menggunakan tipu
muslihat,mengakali,memperdaya,atau juga perbuatan cuurang yang dijalnkan dengan
niat yang telah direncanakan.
Jadi,karena
konsumen adalah pihak yang berhak mengetahui kebenaran sebuah produk,iklan yang
membuat pernyataaan yang menyebaabkan mereka salah menarik kesimpulan tentang
produk itu tetapi dianggap menipu dan dikutuk secara moral kendati tidak pada
maksud apapun untuk memperdaya dengan kata lain,berdasarkan prinsip kejujuran
,iklan yang baik diterima secara moral adalah iklan yang memberi pernyataan
atau informasi yang benar sebagaimana adanya.
4.Kebebasan
Konsumen
Secara lebih konkrit iklan menentukan pula hubungan penawaran dan permintan antara produsen dan pembeli,yang pada gilirannya ikut pula menentukan harga barang yang dijual dalam pasar.keinginan atau kebutuhan tidak lagi merupakan sesuatu yang mandiri,melainkaan tergantung sepenuhnya pada produksi dan iklan dengan demikian,dalam mekanisme semacam itu mustaahil konsumen bisa memutuskan atau memilih secara bebas apa yang menjadi kebutuhannya.merupakan kebutuhan yang diciptakan oleh produsen dan iklan.karena itu,walaupun dalam situasi tertentu baahwa”Produksi menciptakan kebutuhan”,tidak dengan sendirinya produksi menentukan kebutuhan kita sebagai konsumen.
Secara lebih konkrit iklan menentukan pula hubungan penawaran dan permintan antara produsen dan pembeli,yang pada gilirannya ikut pula menentukan harga barang yang dijual dalam pasar.keinginan atau kebutuhan tidak lagi merupakan sesuatu yang mandiri,melainkaan tergantung sepenuhnya pada produksi dan iklan dengan demikian,dalam mekanisme semacam itu mustaahil konsumen bisa memutuskan atau memilih secara bebas apa yang menjadi kebutuhannya.merupakan kebutuhan yang diciptakan oleh produsen dan iklan.karena itu,walaupun dalam situasi tertentu baahwa”Produksi menciptakan kebutuhan”,tidak dengan sendirinya produksi menentukan kebutuhan kita sebagai konsumen.
Dalam
kaitan dengan itu.Menurut Von Haik mengatakan bahwa walaupun ada benarnya
produsen bekerja kearah”menciptakan kebutuhan”.
KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagaimana
juga disinggung di atas, iklan memang tidak bisa dihapus sama sekali dari
kehidupan manusia. Ini bukan saja karena pemahaman kita mengenai iklan dalam
artinya yang luas sebagai segala kegiatan manusia dalam menginformasikan
“kepentingan-kepentingan” tertentu kepada publik, tetapi juga bahwa iklan sejak
semula tidak bersifat propagandis. Lagi pula kecenderungan hal yang terakhir
ini relatif baru dalam dunia iklan, terutama ketika masyarakat mulai mengenal
sistem ekonomi pasar bebas.
Refrensi :
http://hengusblog.wordpress.com/2013/02/25/iklan-dan-dimensi-etisnya/
http://jeremiasjena.wordpress.com/2010/10/05/etika-dalam-iklan/
http://chayankcantiek.blogspot.com/2012/11/artikel-tentang-bagaimana-seharusnya.html
http://www.anneahira.com/hak-konsumen.htm
http://shellapaditadharma.blogspot.com/2012/05/hak-konsumen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar