Jumat, 25 Januari 2013


ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PADA PABRIK TAHU PETIS LESTARI

·      Latar Belakang
Dalam menghadapi era globalisasi seperti saat ini Indonesia mempunyai tantangan berat untuk membenahi perekonomian negara yang belum stabil. Selain itu globalisasi ekonomi telah memaksa negara untuk membuka pasarnya untuk semua pelaku ekonomi, baik antar pelaku ekonomi domestik maupun ekonomi mancanegara. Hal ini menjadikan persaingan semakin ketat, sedangkan pasar yang diperebutkan semakin sempit dan membawa pelaku ekonomi dituntut masuk ke dalam persaingan yang kompetitif.
Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, dibutuhkan bahan info penting yang dapat membantu perusahaan untuk mencapai target penjualan. Adapun bahan pertimbangan merupakan peramalan dimana akan memprediksi hasil penjualan yang akan di dapat di masa datang hingga memberikan keuntungan semaksimal mungkin. Dengan mengetahui ramalan penjualan maka perusahaan mengambil langkah-langkah yang lebih efisien agar pencapaian target penjualan dapat terlaksana.
Di dalam menjalankan usaha, pemilik Pabrik Tahu Petis Lestari dituntut agar dapat memperbaiki erta menambah jumlah produk yang dihasilkannya. Penjualan terkadang sisa dan terkadang kekurangan. Oleh karena itu, dibutuhkan peramalan agar terget penjualan dapat terlaksana dengan baik. Penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini sebagai judul Penulisan Ilmiah dengan judul “Analisis Peramalan Penjualan pada Pabrik Tahu Petis Lestari”.

·      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis merumuskan masalah tentang bagaimana cara perusahaan meramalkan penjualan tahu bulan juni 2009 dari data penjualan bulan juni 2008 sampai dengan mei 2009 pada Pabrik Tahu Petis Lestari.

·       Batasan Masalah
Dalam Penulisan Ilmiah ini penulis membatasi masalah hanya pada Peramalan Penjualan Pabrik Tahu Petis Lestari dari data penjualan tahu bulan juni 2008 sampai dengan mei 2009. Alat analisis yang digunakan dengan menggunakan Moving Average 2 Periode dan 3 Periode. Penelitian dilakukan 26 April 2009 di desa Kemantren kota Cirebon.

·      Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan melakukan penelitiaan adalah ingin mengetahui peramalan target penjualan tahu bulan Juni 2009.

·      Metode Penelitian
1.      Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pabrik Tahu Petis Lestari yang berlokasi di jalan Pangeran Cakra Buana RT 01 no. 100 di desa Kemantren kota Cirebon.
2.      Data dan Variabel
Karena penulis ini hanya membahas mengenai Peramalan Penjualan Pabrik Tahu maka data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data Interview dan Observasi.

·           Metode Pengumpulan Data
1.    Interview
Yaitu dengan melakukan tanya jawab langsung dengan pihak perusahaan terutama yang mengetahui atau yang bertugas di bidang pemasaran.
2.    Observasi
Yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.
3.    Studi Pustaka
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara membaca dan memahami buku-buku yang berkaitan dengan peramalan penjualan dengan menggunakan metode moving average.

·           Manfaat Penelitian
1.      Bagi perusahaan
Dapat menetapkan target penjualan melalui ramalan penjualan.
2.      Bagi mahasiswa
Mengetahui bagaimana suatu perusahaan meramalkan target penjualan di masa yang akan datang.

·           Kesimpulan
Forecast / peramalan penjualan dilakukan dengan berbagai macam teknik peramalan antar lain : Moving Average, Weight Moving Average, Exponential Smoothing, dan Least Square. Penulisan dalam peramalan menggunakan Moving Average dengan rata-rata bergerak 2 bulan dan rata-rata bergerak 3 bulan untuk melakukan peramalan tersebut. Hasil perhitungan dengan dengan menggunakan rata-rata bergerak 2 bulan untuk peramalan bulan juni 2009 sebesar 173.397 dengan kesalahan peramalan MAD sebesar 65,6 dan untuk perhitungan rata-rata bergerak 3 bulan untuk peramalan bulan juni 2009 sebesar 188.072 dengan kesalahan (MAD) sebesar 1.656,78. Metode yang baik digunakan dengan menggunakan rata-rata bergerak 2 bulan karena kesalahan perhitungan lebih kecil dan mendekati kenyataan penjualan yang diperoleh.


PENGARUH PACARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XII SMA NASIONAL I

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia. Ini merupakan proses pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Dalam pacaran, ada aktivitas yang disebut dengan kencan. Aktivitas ini berupa kegiatan yang telah direncana, maupun tak terencana kencan yang tak terencana disebut dengan kencan buta.
Tradisi pacaran memiliki variasi dalam pelaksanaanya. Perbedaan tradisi dalam pacaran, sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut oleh seseorang. Berdasarkan tradisi zaman kini, sebuah hubungan dikatakan pacaran jika telah menjalin hubungan cinta-kasih yang ditandai dengan adanya aktivitas-aktivitas seksual!
Tujuan dari pacaran adalah proses berkenalan antara laki-laki dan perempuan. Selain itu pacaran juga bisa memicu motivasi belajar, bisa mengenal satu sama lain sebagai pengalaman dan tumpuan apabila kita ingin menjalin hubungan dengan lawan jenis dikemudian harinya.
Motivasi belajar merupakan sesuatu yang sangat penting dimiliki oleh semua siswa. Motivasi dapat didefinisikan sebagai dorongan atau kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari pendapat di atas dapat menunjukan bahwa suatu untuk mencapai tujuan tertentu atau mencapai sesuatu. Semakin kuat untuk mendorong motivasi belajarnya, maka akan semakin optimal hasilnya dan berusaha untuk mencapai sesuatu yang di tujunya akan tercapai, dimana hasilnya sudah tercapai pasti merasa berhasil dan merasa puas.
Jadi penulis ingin mengetahui pengaruh pacaran tehadap motivasi belajar.
1.2 Identifikasi Masalah
Bardasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, makam masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dilakukan ketika berpacaran untuk meningkatkan motivasi belajar?
2. Bagaimana meningkatkan motivasi belajar?
3. Apakah berpacaran itu berguna bagi orang lain?
4. Mengapa pacaran dapat memotivasi orang untuk belajar?
1.3 Pembatasan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, masalah dapat dibatasi pada pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa kelas XII SMA NASIONAL I.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang di atas, maka dapat drumuskan sebagai berikut :
“Pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa kelas XII SMA NASIONAL I”
1.5 Kegunaan Penulisan
Karya tulis ini dapat berguna sebagai :
1. Menambah wawasan penulis mengenai pengaruh pacaran terhadap kesehatan sehari- motivasi belajar siswa SMA NASIONAL I.
2. Sebagai bahan referensi untuk pembaca, terutama yang mempunyai masalah terhadap setiap siswa yang berpacaran.
3. Salah satu sumber acuan bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut.
BAB II
Landasan teori dan Kerangka berpikir
2.1 Landasan Berpikir
2.1.1 Hakikat Motivasi
Perkataan motivasi berasal daripada perkataan Bahasa Inggris yaitu “MOTIVATION”. Perkataan asalnya ialah “MOTIVE” yang juga di pinjam oleh Bahasa Melayu / Bahasa Malaysia kepada MOTIF, yakni bermaksud tujuan. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakan seorang individu untuk melakukan suatu perbuatan.[1]
Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara meotivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita.
Dari kesimpulan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa, semakin kuat dorongan motivasinya maka akan semakin optimal hasilnya dan berusaha untuk mencapai sesuatu yang ditujunya akan tercapai. Setelah hasilnya sudah tercapai maka akan merasa berhasil dan merasa puas.
2.1.2 Pengertian Motivasi
Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Sebenarnya apa sih motivasi itu sendiri ? Motivasi adalah suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.[2]
Untuk menggerakkan motivasi itu sendiri harus ada rangsangan yang mempengaruhi perbuatan tersebut, semakin rangsangan / motivasinya semaki kuat maka hasilnya pun semakin optimal. Sebaliknya, aktivitas yang tidak didasari dengan motivasi yang kuat, akan menimbulkan ketidak seriusan dan tidak optimal sehingga menimbulkan dorongan untuk mengalihkan aktivitas tersebut ke aktivitas yang lain.
2.2 Hakikat Belajar
Belajar adalah merupakan suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan.[3]
Jika di dalam proses belajar tidak mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat disimpulkan bahwa orang tersebut mengalami kegagalan di dalam proses belajar, sebab belajar sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
2.2.1 Pengertian Belajar
Belajar adalah sebuah kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata belajar merupakan kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan merekadalam menuntut ilmu. Kegiatan belajar mereka lakukan setiap waktu sesuai dengan keiginan, entah malam hari, siang hari, sore hari, atau pagi hari.
Drs. Slameto merumuskan pengertian tentang belajar. Menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.[4]
Akhirnya dapat disimpulkan bahawa belajar adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh suatu perbuatan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
2.3 Hakikat Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah keinginan siswa untuk mengambil bagian di dalam proses pembelajaran.[5] Pada dasarnya semua siswa termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas untuk dirinya sendiri karena ingin mendapatkan kesenangan dari pelajaran, atau merasa kebutuhannya terpenuh. Ada juga Siswa yang termotivasi melaksanakan belajar dalam rangka memperoleh penghargaan atau menghindari hukuman dari luar dirinya sendiri, seperti: nilai, tanda penghargaan, atau pujian guru.
Dari keterangan tersebut dapat di simpulkan bahwa, motivasi belajar sangat mempengaruhi minat belajar siswa sendiri. Karena seseorang yang tidak memiliki motivasi belajar yang kuat maka orang tersebut tidak dapat melakukan kegiatan belajar secara maximal.
2.3.1 Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan hal yang sangat penting di miliki oleh semua siswa. Dalam proses belajar, motivasi belajar sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi belajar dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Seseorang yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tanpa motivasi belajar dari dirinya maka hasilnya pun akan sia sia, sedangkan motivasi belajar dalam dirinya semakin kuat maka semakin optimal hasilnya.
Namun seseorang yang tidak mempunyai keinginan untuk belajar, dorongann dari luar / ekstrinsik maupun dalam / instrinsik maka hal yang dilakukan sebelumnya akan sia sia dan hasilnya pun akan percuma.
2.3.2 Motivasi Belajar Intrinsik dan Ekstrinsik
Membicarakan soal macam macam motivasi belajar, motivasi belajar terbagi dua yaitu motivasi belajar intrinsik dan motivasi belajar ekstrinsik.
2.3.2.1 Motivasi Belajar Intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.[6]
Bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka seseorang secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya. Dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat dibutuhkan, terutama belajar sendiri. Seseorang yang tidak memiliki motivasi intrinsic sulit sekali melakukan aktivitas belajar terus menerus. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsic selalu ingin maju dalam belajar. Keinginan tersebut di dapat oleh pemikiran yang positif, bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan dan sangat berguna kini dan di masa mendatang.
2.3.2.2 Motivasi Belajar Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motif motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.[7] Dapat disimpulkan bahwa motivasi ekstrinsik yang mempengaruhinya dari luar, sebab secara tidak lansung semua orang akan berlomba lomba lebih baik dari orang lain dan dapat menjadikan diri kita lebih baik lagi dari sebelumnya.
2.3.3 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar
Ada beberapa bentuk motivasi belajar yang dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan seseorang untuk lebih giat belajar, sebagai berikut.
2.3.3.1 Hadiah
Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang-kenangan/cenderamata.[8] Hadiah yang diberikan kepada orang lain bisa berbentuk apa saja, tergantung dari keinginan pemberi. Atau bisa disesuaikan dengan prestasi yang dicapai oleh seseorang.
Hadiah dapat juga dijadikan alat motivasi belajar. Hadiah dapat diberikan untuk meningkatkan motivasi belajar seseorang, misalnya seorang anak SMA yang mengikuti ujian SIMAK UI. Orang tersebut dijanjikan oleh orangtuanya apabila ia masuk UI maka ia dibelikan sebuah mobil, maka anak tersebut pun giat belajar agar lolos SIMAK UI. Itu adalah salah satu contoh bahwa hadiah dapat meningkatkan motivasi belajar seseorang.
2.3.3.2 Pujian
Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai alat motivasi. Pujian adalah bentuk yang positif dan sekaligus merupakan motivasi belajar yang baik. Pujian diberikan sesuai dengan hasil kerja, bukan dibuat-buat atau bertentangan dengan kenyataannya.[9]
Seorang yang senang di puji atas hasil pekerjaan yang mereka telah selesaikan. Dengan pujian yang diberikan akan membesarkan jiwa seseorang. Seseorang akan lebih bergairah lagi mengerjakannya. Dengan pujian seseorang yang tadinya malas dalam belajar akan menjadi rajin belajar, sebab dengan adanya pujian dari orang lain ia akan lebih giat lagi belajar.
2.3.3.3 Hukuman
Hukuman adalah salah satu bentuk motivasi belajar juga walaupun sifatnya negatif. Sanksi berupa hukuman walaupun bersifat negatif tetapi juga mampu mengatasi anak yang malas belajar menjadi giat belajar.[10] Oleh karena itu, hukuman diberikan hanya untuk memotivasi belajar seseorang bukan untuk membalas dendam.
Contoh hukuman yang bersifat memotivasi belajar adalah membersihkan kelas, menyiangi rumput halaman sekolah, membuat ringkasan bab dan mehapal beberapa ayat Alquran. Dari contoh tersebut hukuman dapat dijadikan motivasi belajar agar tidak mengulang perbuatannya dan lebih optimal lagi dalam belajar.
2.3.4 Upaya meningkatkan motivasi belajar
Upaya meningkatkan motivasi belajar dapat didukung dengan cara menggunakan pujian, hukuman, dan hadiah. Faktor-faktor yang diatas sangat mendukung siswa untuk meningkatkan motivasi belajar, bukan hanya itu kondisi tersebut harus juga didukung dengan kelas yang kondusif dan memotivasi siswa dengan hukuman, pujian atau hadiah.
Contoh : pujian dapat diberikan kepada siswa yang mendapatkan rangking satu atau bisa juga memberikan hadiah, maka secara tidak langsung akan termotivasi mempertahankan rangkingnya.
Contoh : ada dua sejoli yang sedang bercerita, ketika itu silelaki menanyakan kepada siperempuan tentang hasil try outnya. Si perempuan mengatakan hasil try out yang tidak memuaskan dan silelaki memberikan motivasi belajar dengan cara memberikan hukuman yaitu tidak pulang bareng lagi.
Dapat disimpulkan bahwa dari dua contoh diatas motivasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu, hadiah, hukuman, dan pujian.
2.4 Hakikat Pacaran
Pacaran adalah sebuah proses dimana dua insan yang bertemu untuk menyatukan komitmen mereka agar dapat membina kehubungan yang lebih serius lagi.[11] Mendapatkan jodoh memang bukan hal yang mudah, namun dengan demikian pasti semua orang melakukan kegiatan yang dinamakan pacaran.
Penting bagi seseorang memilih pasangan hidup yang cocok. Jadi pacaran dapat di jadikan untuk proses mengenal satu sama lain baik luar maupun dalam dan dapat meneguhkan komitmen mereka untuk kehubungan yang lebih serius lagi.
2.4.1 Hakikat Pacaran
Pacaran adalah sebuah proses dimana dua insan yang bertemu untuk menyatukan komitmen mereka agar dapat membina kehubungan yang lebih serius lagi.[12] Mendapatkan jodoh memang bukan hal yang mudah, namun dengan demikian pasti semua orang melakukan kegiatan yang dinamakan pacaran.
Penting bagi seseorang memilih pasangan hidup yang cocok. Jadi pacaran dapat di jadikan untuk proses mengenal satu sama lain baik luar maupun dalam dan dapat meneguhkan komitmen mereka untuk kehubungan yang lebih serius lagi.
2.4.2 Proses-proses dalam mencari kecocokan dalam berpacaran
Dalam berpacaran kita semua saling mengenal yang dinamakan namanya proses pendekatan, saling memiliki, dan saling memberikan motivasi.
2.4.2.1 Proses Pendekatan
Proses pendekatan selalu menjadi awal dalam menjalin suatu hubungan, karena memilih pasangan sangatlah penting untuk menuju kejenjang yang lebih serius lagi. Didalam proses pendekatan dilakukan untuk mencari sebuah kecocokan dalm menjalin sebuah hubungan yang serius atau kejenjang yang lebih serius lagi.
2.4.2.2 Saling Memiliki
Proses saling memiliki biasa terjadi ketika telah terjalin sebuah hubungan yang harmonis. Dan sudah terasa sebuah kecocokan yang membuat nyaman satu sama lain.saling memiliki adalah sebuah rasa yang timbul lantaran adanya rasa kasih sayang yang besar.

Bab III Metodologi Penelitian
Dalam bab ini akan di kemukakan tujuan penelitian, tempat/waktu, metode penelitian, fokus penelitian, objek npenelitian, instrument penelitian, teknik analisis penelitian dan analisis data.
3.1 Tujuan Penelitian
Penulis ingin mengetahui tentang pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa kelas XII SMA Nasional 1.
3.2 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah kuisioner
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
Penulisan karya tulis ini bergantung pada waktu dan tempat penelitian, karena penelitian ini dilakukan di sekolah dan dilakukannya di waktu sekolah.
3.4 Objek Penelitian
Populasi penelitian ini adalah siswa siswi kelas XII SMA Nasional 1 dan sampel yang digunakan dalam pengambilan data adalah random.
3.5 Fokus Penelitian
Fokus yang akan diteliti dalam karya tulis ini adalah pacaran dan motivasi belajar siswa kelas XII SMA Nasional 1.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah sampel yang akan di teliti dan dipilih secara random.
No
Nama Responden
Motifasi
Peningkatan Prestasi
Hadiah
Hukuman
Pujian
1
2
3
4
5
3.7 Kriteria Analisis
Pada penelitian ini terdapat beberapa kriteria yang akan diteliti pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Motivasi belajar siswa menjadi meningkat.
2. Nilai setiap pelajaran siswa menjadi meningkat.
3. Motivasi belajar siswa menjadi menurun.
4. Nilai setiap pelajaran menjadi menurun.
3.8 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
Secara sistematis langkah kerja analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memilih sampel penelitian, yaitu dengan cara menentukan sampel-sampel yang akan diteliti menggunakan teknik random.
2. Menyebarkan kuisioner yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan.
3. Mengumpulkan data yang telah di jawab oleh para responden.
4. Menganalisis data dari hasil kuisioner.
5. Menyimpulkan data yang telah di analisis dari kuisioner.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi dan Interprestasi Data
Deskripsi data penelitian ini meliputi hasil penelitian pada pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa SMA Nasional I. Berikut ini adalah hasil penelitian yang telah dilakukan.
4.1.1 Deskripsi Data
Tabel 1.1
Pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa.
Kelas XII-IPA
Keterangan : (X) = yang mendorong motivasi
(-) = yang tidak mendorong motivasi
No
Nama Responden
Motifasi
Peningkatan Prestasi
Hadiah
Hukuman
Pujian
1
Dimas Bowo
-
X
X
X
2
Hadiyan Akbar
X
X
X
X
3
Bagus Satrio
X
X
X
X
4
Tessa Winandita
-
X
X
X
5
Yunita Amalia
-
-
-
-
6
Fathia Puspita
-
X
X
X
7
Hani Setyoningrum
-
X
X
X
8
Rahmi N.K.
X
X
X
-
9
Yasfi Adrianu
-
X
X
-
10
AdliNurfahkhri
-
-
-
-
Total
3
8
8
6
Berdasarkan penelitian yang sudah di lakukan, dapat dilihat hasilnya pada table 1.1, pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa di SMA Nasional I kelas XII-IPA. Dan hasilnya adalah, dorongan motivasi yang paling banyak berupa hukuman, dan pujian. Sehingga menyebabkan adanya peningkatan hasil belajar.
Diagram 1.1, Pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa SMA Nasional I.
Tabel 1.1
Pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa.
Kelas XII-IPS
Keterangan : (X) = yang mendorong motivasi
(-) = yang tidak mendorong motivasi
No
Nama Responden
Motifasi
Peningkatan Prestasi
Hadiah
Hukuman
Pujian
1
Gusti Akram
-
X
-
-
2
Andy Rizky
-
X
X
X
3
Septi Nur Permadi
-
-
-
-
4
Nola Triyanda
-
-
-
-
5
Nurul Fauziah
X
X
X
X
6
Fahry Aji P.
X
-
X
X
7
Ibnu Idham
X
-
X
X
8
Dwi Afianti
-
-
X
X
9
Awang
X
X
X
-
10
Abdurrahman
-
X
X
X
Total
4
5
6
6
Berdasarkan penelitian yang sudah di lakukan, dapat dilihat hasilnya pada table 1.2, pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa di SMA Nasional I kelas XII-IPS. Dan hasilnya adalah, dorongan motivasi yang paling banyak berupa pujian. Sehingga menyebabkan adanya peningkatan hasil belajar.
Diagam 1.2, Pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa SMA Nasional I.
4.1.2 Interprestasi Data
Setelah dilakukan penelitian maka di dapat hasil pada table sebelumnya. Pada penelitian yang sudah dilakukan, terdapat aspek yang di amati untuk mengetahui pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa SMA Nasional I.
A. Hadiah
Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang-kenangan/cenderamata. Hadiah yang diberikan kepada orang lain bisa berbentuk apa saja, tergantung dari keinginan pemberi. Atau bisa disesuaikan dengan prestasi yang dicapai oleh seseorang.
Hadiah dapat juga dijadikan alat motivasi belajar. Hadiah dapat diberikan untuk meningkatkan motivasi belajar seseorang, misalnya seorang anak SMA yang mengikuti ujian SIMAK UI. Orang tersebut dijanjikan oleh orangtuanya apabila ia masuk UI maka ia dibelikan sebuah mobil, maka anak tersebut pun giat belajar agar lolos SIMAK UI. Itu adalah salah satu contoh bahwa hadiah dapat meningkatkan motivasi belajar seseorang
B. Hukuman
Hukuman adalah salah satu bentuk motivasi belajar juga walaupun sifatnya negatif. Sanksi berupa hukuman walaupun bersifat negatif tetapi juga mampu mengatasi anak yang malas belajar menjadi giat belajar. Oleh karena itu, hukuman diberikan hanya untuk memotivasi belajar seseorang bukan untuk membalas dendam.
Contoh hukuman yang bersifat memotivasi belajar adalah membersihkan kelas, menyiangi rumput halaman sekolah, membuat ringkasan bab dan mehapal beberapa ayat Alquran. Dari contoh tersebut hukuman dapat dijadikan motivasi belajar agar tidak mengulang perbuatannya dan lebih optimal lagi dalam belajar.
C. Pujian
Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai alat motivasi. Pujian adalah bentuk yang positif dan sekaligus merupakan motivasi belajar yang baik. Pujian diberikan sesuai dengan hasil kerja, bukan dibuat-buat atau bertentangan dengan kenyataannya.
Seorang yang senang di puji atas hasil pekerjaan yang mereka telah selesaikan. Dengan pujian yang diberikan akan membesarkan jiwa seseorang. Seseorang akan lebih bergairah lagi mengerjakannya. Dengan pujian seseorang yang tadinya malas dalam belajar akan menjadi rajin belajar, sebab dengan adanya pujian dari orang lain ia akan lebih giat lagi belajar.
4.2 Keterbatasan penelitian
Ketika melakukan penelitian mengenai “ Pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa di SMA Nasional I “ penulis mengalami beberapa hambatan, diantaranya :
1. Waktu yang digunakan untuk penelitian sempat tertunda sebab adanya persiapan untuk ujian nasonal dan juga berbagai ujian praktik.
2. Penulis mengalami kesulitan pada saat memasukan data.
3. Kurangnya pengalaman penulis dalam pembuatan karya tulis ini.
4. Penulis mengalami kesulitan mengenai sistimatika karya tulis.
5. Kurangnya dana dalam pembuatan karya tulis ini.
6. Kurangnya sumber referensi dan bahan dalam penulisan karya tulis.
Beberapa kendala dan kesulitan penulis yang sudah dijabarkan di atas, tidaklah menjadi sebuah hambatan yang berarti dalam pembuatan karya tulis ini. Sebab dengan adanya kesulitan tersebut, penulis bisa mendapat pengalaman dan pembelajaran yang sangat berharga dalam pembuatan karya tulis ini. Walaupun begitu, hasil penelitian ini dapat memaparkan ada atau tidaknya pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa SMA NASIONAL I.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah penulis menjelaskan tentang pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa SMA Nasional I, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada tiga dorongan motivasi yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa dorongan dan motivasi yang paling berperan adalah melalui pujian, sehingga prestasi belajar siswa meningkat.
3. Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa dorongan dan motivasi yang kurang dapat meningkatkan motivasi belajar adalah melalui hadiah, sehingga motivasi belajar siswa kurang meningkat.
4. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dorongan motivasi yang sangat belajar siswa yang sangat mempengaruhi peningkatan prestasi siswa siswi kelas XII-IPA, adalah pujian.
5. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dorongan motivasi yang sangat belajar siswa yang sangat mempengaruhi peningkatan prestasi siswa siswi kelas XII-IPS, adalah pujan.
5.2 Saran
Bedasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan antara lain:
- Kepada Siswa
Penulis menyarankan para siswa yang berpacaran agar mengutamakan belajar dari pada pacaran. Karena belajar merupakan kewajiban utama para siswa.
- Kepada Orangtua
Penulis menyarankan bagi para orangtua siswa yang berpacaran agar mengingatkan anaknya yang pacaran untuk lebih fokus belajar daripada pacaran.
- Kepada Guru
Penulis menyarankan bagi para guru lebih memperhatikan siswanya yang pacaran agar lebih mengingatkan siswanya untuk lebih fokus lagi dalam belajar dibandingkan dengan pacaran.